Malam ini serasa sunyi, hembusan angin malam tipis menerpa daun jambu di depan rumahku.
Anganku melayang pada cerita cerita yang aku dengar sejak aku masih SD. Cerita itu masih membekas dalam memoriku. G 30 S PKI, seharusnya aku masih duduk di depan TV , nonton film dokumenter yang menggambarkan betapa biadabnya orang orang yang menyiksa para jenderal itu, dan betapa gagahnya seorang soeharto muda.
Aku terjaga dari sebuah alur balik dalam pikiranku, karena jari tanganku terasa panas oleh batang rokok yang hampir habis. "Lho , sekarang kan tak ada yang memutar film itu", didalam pembelajaran sekolahpun tidak ada , "TERUS KEMANA?, APA BETUL G30 s PKI itu pernah terjadi? atau selama ini kita dibohongi?"
Malam itu, 48 tahun yang lalu, siapa yang melihat? siapa yang menjadi saksi?
semua tidak tahu pasti, sejarawan Anhar Gonggong?, AH.Nasution pun tak mau bercerita pada kami, apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu.
Kita dibuat meraba raba, dibuat bingung, dan bodoh dengan semua itu.
Jadi,ada dan tiada G 30 S PKI bedanya tipis, kita terlanjur dibodohi.